"We are not professional film critics. We just want to enjoy and to give our opinions about movies. If you have different opinion from us, we would be very happy. Because it shows that we live in a very complex society, with many different thoughts, opinions, and taste. So the movie makers will be challenged to always satisfy their audiences and they will make more and more great movies of all times..."

- Ode & Yanti -

Friday, 10 July 2009

Inkheart (2009)

Genre: Adventure, Science Fiction (Fantasy), Drama (Family)
MPAA: PG (Parental Guidance)
Company: New Line Cinema
Director: Iain Softley
Cast: Brendan Fraser, Sienna Guillory, Eliza Bennett, Eliza Bennett, Helen Mirren, Jamie Foreman
Runtime: 106 min
Recommendations: 6/10


Sebetulnya INKHEART adalah film yang bisa dikatakan tidak baru lagi, namun entah kenapa film ini baru ditayangkan di bioskop2 Indonesia. Saya pun sebelumnya sudah menonton film ini di DVD. Walaupun bajakan namun kualitasnya memuaskan (gambar jernih & teks Inggris), ciri2 yg dapat ditemukan pada DVD2 bajakan yang telah cukup lama diproduksi. Berikut adalah sinopsisnya:

Film ini diawali dengan adegan seorang ayah bernama Mortimer 'Mo' Folchart (Brendan Fraser) dan istrinya, Resa (Sienna Guillory) yang sedang berusaha menenangkan bayi mereka yang sedang menangis. Mo kemudian memutuskan untuk membacakan buku cerita Little Red Riding Hood (Si Kerudung Merah) agar bayinya tenang. Ketika ia sedang membacakan cerita, tiba2 terjadi semacam "guncangan" dimensi (yg hanya disadari oleh Mo) . Sebuah kerudung merah jatuh entah dari mana asalnya, lalu menyangkut di tali jemuran di halaman belakang rumah mereka.

Dua belas tahun kemudian, Mo dan putrinya, Meggie (Eliza Bennett) tiba di Jerman. Selama bertahun2 mereka selalu berkeliling dunia dan selalu mencari tempat yg sama yg ada di setiap negara: toko buku tua. Meggie mengetahui bahwa ayahnya selama ini mencari sebuah buku yg tidak pernah diproduksi lagi, karena Meggie pun sering mendapatkan wajah Mo terlihat kecewa selepas keluar dari toko buku karena gagal menemukan buku yg dicarinya.

Yang Meggie tidak ketahui , Mo ternyata adalah seorang "Silvertounge". Ketika Mo membacakan suatu cerita dengan suara keras, maka karakter2 yg ada di dalam cerita itu bisa menjadi hidup dan hadir di tengah2 mereka. Namun, jika suatu karakter keluar dari dalam buku, harus ada yg menggantikan posisinya di dalam buku tersebut. Kejadian itulah yg menimpa Resa, yg dahulu tidak sengaja "tersedot" ke dalam buku berjudul "Inkheart", yang selama ini dicari oleh Mo dengan harapan agar istrinya dapat kembali hadir di tengah2 mereka.

Menonton film ini, teringat dengan film2 fantasi seperti Lord of the Rings dan The Chronicles of Narnia, yang penuh dengan tokoh2 fiksi seperti Unicorn dan Minatour. Selain itu, menggelitik ingatan kita dengan dongeng2 semasa kecil, misalnya Rapunzel dan Alibaba.

Akting Fraser dalam film ini tidak jauh berbeda dengan film2 yg diperankan sebelumnya, seperti dalam The Mummies Trilogy. Begitu juga dengan Sienna Guillory, sama seperti perannya dalam film Eragorn, tidak terlalu meninggalkan kesan berarti. Namun saya agak sedikit kecewa, karena saya mengharapkan sesuatu yg "lebih" dari penampilan Helen Mirren, sebagai salah satu nominee dalam ajang perebutan piala Oscar. Mirren yg berperan sebagai Bibi-Buyut Meggie tidak mengeluarkan seluruh kemampuannya, sangat jauh dengan yg ia lakukan dalam The Queen.

Semua itu bukan serta-merta selalu merupakan kesalahan aktor atau aktrisnya, namun bisa jadi karena Sutradaranya. Banyak aktor dan aktris nominator (atau bahkan pemenang) piala Oscar ataupun Golden Globe, yg pada akhirnya tidak dapat mengoptimalkan kemampuannya dalam berakting, karena peran si sutradara yg kurang bisa mengarahkan dan menggali akting para aktor dan aktrisnya.

Namun terlepas dari itu, film ini lumayan menghibur. Sangat cocok jika teman2 menggemari film fantasi dan ingin menikmati sisa2 liburan kali ini dengan menontonnya bersama2 keluarga.

9 comments:

  1. flm nya bagus ngak mbak...hehe
    kalo bs download yg free dimana..??
    hehe...

    ReplyDelete
  2. @joresan freedom : bagus enggaknya tergantung yang nonton sih..tapi kalau menurut pendapat saya, Inkheart itu film yang biasa-biasa saja..ceritanya datar...ga bisa disamakan dengan film fantasi lain macam Narnia

    ReplyDelete
  3. jd inget pilemnya brendan yg kerjasama sama iblis cantik berbaju merah... tp emang ketika kita nemuin peran aktor kawakan menjadi datar adalah paling menyebalkan...

    ReplyDelete
  4. sy sebenarnya suka aktor Brendan Fraser, kasih review film2 dia ya, ato kasih referansi apa aja film2 nya dia selain mummy

    ReplyDelete
  5. @Genial : Bedazzled ya? Kayanya Fraser mang cocok di komedi, tapi ini pendapat saya pribadi ya :)

    @Abecho : well, ada "Bedazzled", ada 2 Installment "George Of The Jungle", "Blast from the Past", "Journey to the Center of the Earth", dan banyak lagi...dan semuanya memang belum kami review, mohon maaf...tapi requestnya akan kami perhatikan..makasih dah berkunjung

    ReplyDelete
  6. Lidya: Lumayan, tapi gak terlalu istimewa. Kalau buat ngisi2 waktu aja, boleh laah :)

    ReplyDelete
  7. @ Arnold Linting : hhaaa iia bener banget!!! plus bener juga klu si preser amang cocok di komedi :)

    ReplyDelete
  8. @Genial : mukanya itu loh, udah muka komedi banget wakakakakak :D

    ReplyDelete

Please share your opinions here :)