"We are not professional film critics. We just want to enjoy and to give our opinions about movies. If you have different opinion from us, we would be very happy. Because it shows that we live in a very complex society, with many different thoughts, opinions, and taste. So the movie makers will be challenged to always satisfy their audiences and they will make more and more great movies of all times..."

- Ode & Yanti -

Saturday 30 November 2013

Snowpiercer (2013)

Genre: Action, Drama, Sci-fi
Company: Opus Pictures, CJ Entertainment, Weinstein Co.
Director: Bong Joon-Ho
Casts:  Chris Evans, Tilda Swinton, John Hurt, Ed Harris, Jamie Bell, Song Kang-Ho, Ko Ah-Sung
Runtime: 126 mins
Recommendations: 8/10

“We Move Forward”

Kembali me-review setelah lebih dari setahun tidak menulis review film. Bukannya saya berhenti menonton film, tapi lagi-lagi waktu mengalahkan keinginan saya berbagi tentang film.

Saya menonton film ini setelah melihat trailernya saat menonton Thor : The Dark World. Biasanya saya hanya menonton film di bioskop jika memang saya punya ekspektasi tinggi dari film tersebut, jadinya sangat jarang saya menonton di bioskop akhir-akhir ini. Tapi untuk film ini, ekspektasi saya tidaklah besar. Info yang saya punya mengenai film ini juga tergolong minim, yang saya ketahui hanyalah sutradara film ini berasal dari Korea dan pemeran utamanya adalah Chris Evans. Saya menonton film ini di bioskop semata-mata karena hanya film inilah sepertinya yang layak tonton untuk mengisi “Date Night” saya dan istri di Jumat malam.

Dari ekspektasi yang kecil, ternyata saya mendapatkan kepuasan yang sangat baik setelah menonton film ini. Kenapa demikian? Jujur saya bukanlah penikmat film karya sineas Korea. Film Korea yang pernah saya tonton hanyalah The Host, My Sassy Girl dan Masquerade (kalau variety show Running Man sih saya tonton tiap episode). Karena kurang sukanya saya menonton film karya sineas Korea itulah saya menganggap remeh Snowpiercer. Hasilnya, setelah menonton Snowpiercer, saya merasa sepertinya saya harus lebih menambah koleksi film Korea milik saya.
 
Bong Joon-Ho
Yang membuat film ini bagus bukanlah hanya sekedar nama-nama hollywood yang menghiasi film ini, tapi gaya penyutradaraan sang sineas patut diacungi jempol. Bong Joon-Ho Ssi sukses membuat film ini layak disandingkan dengan film blockbuster hollywood. Tidak ada gading yang tak retak, walaupun di beberapa scene saya sempat mempertanyakan kualitas akting beberapa pemeran pendukung di film ini, secara keseluruhan gaya penyutradaraan Joon-Ho Ssi menutupi kelemahan akting tersebut.


Chris Evans
Chris Evans bermain apik sebagai tokoh utama bernama Curtis. Ia berhasil melepas image Captain America dengan penampilannya yang dihias brewok tebal, bahkan istri saya sempat meragukan kalau pemeran Curtis itu benar Chris Evans. The White Witch dari seri fantasi Narnia, Tilda Swinton juga bermain apik sebagai Mason. Selain kedua nama tersebut, ada pula nama-nama yang wajahnya sedikit banyak pasti diingat oleh pecinta film. Ada Ed Harris yang berperan sebagai Wilford, John Hurt, Jamie Bell, Song Kang-Ho dan Ko Ah-Sung, kesemuanya berperan dengan baik.
Tilda Swinton
Ed Harris



Dari sisi cerita, film yang diangkat dari novel ini berkisah tentang sebuah kereta yang berfungsi layaknya seperti bahtera bagi mereka yang selamat di saat kehidupan di bumi punah akibat kesalahan saat mengantisipasi bahaya global warming. Alat yang seharusnya memperbaiki efek pemanasan global, justru membuat bumi menjadi sangat dingin untuk bisa dihuni oleh mahluk hidup. Di dalam kereta yang berjalan menembus salju dan es tanpa henti tersebut terdapat kelas-kelas masyarakat. Masyarakat kelas bawah, hidup di gerbong paling akhir, sementara masyarakat kelas atas hidup di gerbong depan. Muak dengan kehidupan yang tidak layak, masyarakat kelas bawah melakukan perlawanan dipimpin oleh Curtis.


Seperti biasa, saya tidak akan menceritakan panjang lebar jalan cerita film yang menurut saya layak tonton. Anda sendiri yang harus menonton film ini sampai akhir. Saya hanya bisa bilang kalau film ini bagus dan sangat layak tonton. Temani dan beri pengertian kepada anak anda jika anda menonton dengan anak anda yang berusia dibawah 15 tahun, karena film ini diperuntukkan bagi mereka yang berusia diatas 15 tahun (mengandung unsur kekerasan fisik dan bahasa). Saya beri rating 8 dari maksimal 10. Selamat menonton.