Genre: Action, Drama,
Sci-fi
Company: Opus
Pictures, CJ Entertainment, Weinstein Co.
Director: Bong
Joon-Ho
Casts: Chris Evans, Tilda Swinton, John Hurt, Ed
Harris, Jamie Bell, Song Kang-Ho, Ko Ah-Sung
Runtime: 126 mins
Recommendations: 8/10
“We Move Forward”
Kembali me-review setelah lebih dari setahun tidak menulis
review film. Bukannya saya berhenti menonton film, tapi lagi-lagi waktu
mengalahkan keinginan saya berbagi tentang film.
Saya menonton film ini setelah melihat trailernya saat
menonton Thor : The Dark World. Biasanya saya hanya menonton film di bioskop
jika memang saya punya ekspektasi tinggi dari film tersebut, jadinya sangat
jarang saya menonton di bioskop akhir-akhir ini. Tapi untuk film ini,
ekspektasi saya tidaklah besar. Info yang saya punya mengenai film ini juga
tergolong minim, yang saya ketahui hanyalah sutradara film ini berasal dari
Korea dan pemeran utamanya adalah Chris Evans. Saya menonton film ini di
bioskop semata-mata karena hanya film inilah sepertinya yang layak tonton untuk
mengisi “Date Night” saya dan istri di Jumat malam.
Dari ekspektasi yang kecil, ternyata saya mendapatkan
kepuasan yang sangat baik setelah menonton film ini. Kenapa demikian? Jujur
saya bukanlah penikmat film karya sineas Korea. Film Korea yang pernah saya
tonton hanyalah The Host, My Sassy Girl dan Masquerade (kalau variety show
Running Man sih saya tonton tiap episode). Karena kurang sukanya saya menonton
film karya sineas Korea itulah saya menganggap remeh Snowpiercer. Hasilnya,
setelah menonton Snowpiercer, saya merasa sepertinya saya harus lebih menambah
koleksi film Korea milik saya.
Yang membuat film ini bagus bukanlah hanya sekedar nama-nama
hollywood yang menghiasi film ini, tapi gaya penyutradaraan sang sineas patut
diacungi jempol. Bong Joon-Ho Ssi sukses membuat film ini layak disandingkan
dengan film blockbuster hollywood. Tidak ada gading yang tak retak, walaupun di
beberapa scene saya sempat mempertanyakan kualitas akting beberapa pemeran
pendukung di film ini, secara keseluruhan gaya penyutradaraan Joon-Ho Ssi
menutupi kelemahan akting tersebut.
Chris Evans |
Chris Evans bermain apik sebagai tokoh utama bernama Curtis.
Ia berhasil melepas image Captain America dengan penampilannya yang dihias
brewok tebal, bahkan istri saya sempat meragukan kalau pemeran Curtis itu benar
Chris Evans. The White Witch dari seri fantasi Narnia, Tilda Swinton juga
bermain apik sebagai Mason. Selain kedua nama tersebut, ada pula nama-nama yang
wajahnya sedikit banyak pasti diingat oleh pecinta film. Ada Ed Harris yang
berperan sebagai Wilford, John Hurt, Jamie Bell, Song Kang-Ho dan Ko Ah-Sung,
kesemuanya berperan dengan baik.
Tilda Swinton |
Ed Harris |
Dari sisi cerita, film yang diangkat dari novel ini berkisah
tentang sebuah kereta yang berfungsi layaknya seperti bahtera bagi mereka yang
selamat di saat kehidupan di bumi punah akibat kesalahan saat mengantisipasi
bahaya global warming. Alat yang seharusnya memperbaiki efek pemanasan global,
justru membuat bumi menjadi sangat dingin untuk bisa dihuni oleh mahluk hidup.
Di dalam kereta yang berjalan menembus salju dan es tanpa henti tersebut
terdapat kelas-kelas masyarakat. Masyarakat kelas bawah, hidup di gerbong
paling akhir, sementara masyarakat kelas atas hidup di gerbong depan. Muak
dengan kehidupan yang tidak layak, masyarakat kelas bawah melakukan perlawanan
dipimpin oleh Curtis.
Seperti biasa, saya tidak akan menceritakan panjang lebar
jalan cerita film yang menurut saya layak tonton. Anda sendiri yang harus
menonton film ini sampai akhir. Saya hanya bisa bilang kalau film ini bagus dan
sangat layak tonton. Temani dan beri pengertian kepada anak anda jika anda menonton dengan anak anda yang berusia dibawah 15 tahun, karena film ini diperuntukkan bagi mereka yang berusia diatas 15 tahun (mengandung unsur kekerasan fisik dan bahasa). Saya beri rating 8 dari maksimal 10. Selamat menonton.